Senin, 20 April 2009

Hidayah Allah

HIDAYAH ALLAH
الحمد لله رب العا لمين الصلا ة والسلا م على اشرف الا نبياء والمرسلين سيد نا محمد وعلى اله
وصحبه اجمعين : اما بعد
Hidayah adalah anugrah yang di peruntukkan bagi umatnya yang di kehendaki atau petunjuk adalah perkara yang dibutuhkan oleh setiap orang. Karena demikian pentingnya hal ini, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk meminta petunjuk kepada Allah minimal 17 kali dalam sehari semalam di setiap raka’at shalat yang kita kerjakan . Yaitu dengan doa yang terdapat dalam surat al-Fatihah,
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم
Artinya : “Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah [1]: 6)
Saudara-Saudara kaum muslimin yang berbahagia…………….
Pada asalnya manusia itu tercipta sebagai makhluk yang suka berbuat zalim,lagi bodoh. Sehingga sejak dari permulaan manusia itu memang tidak punya ilmu,dan cenderung melakukan hal-hal yang disenangi oleh hawa nafsunya yang buruk. Oleh sebab itu, dia selalu membutuhkan ilmu yang lebih rinci untuk bisa mengikis kebodohan dirinya. Selain itu dia juga memerlukan sikap adil dalam mengendalikan rasa cinta dan benci, dalam mengendalikan ridha dan marah, dalam mengendalikan diri untuk melakukan dan meninggalkan sesuatu, dalam mengendalikan diri untuk memberi atau tidak memberi kepada orang, dalam hal makan dan minumnya, dalam kondisi tidur dan terjaga. Maka segala sesuatu yang hendak diucapkan atau dilakukannya membutuhkan ilmu yang bisa menyingkap kejahilannya dan sikap adil yang dapat menyingkirkan sifat zalimnya. Apabila Allah tidak menganugerahkan kepadanya ilmu serta sikap adil yang lebih rinci -sebab jika tidak demikian- maka di dalam dirinya tetap akan tersisa sifat bodoh dan zalim yang akan menyeretnya keluar dari jalan yang lurus.
Allah ta’ala berfirman terhadap Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam sesudah terjadinya perjanjian Hudaibiyah dan Bai’atur Ridwan,
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kemenangan kepadamu dengan kemenangan yang nyata.” hingga firman-Nya,”Dan Allah menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.” (QS. Al-Fath [48]: 1-2)
Kalau keadaan beliau di akhir hidupnya atau menjelang wafatnya saja seperti ini (tetap memerlukan hidayah-pent) lalu bagaimanakah lagi keadaan orang selain beliau ?”

Saudara-Saudara yang berbahagia……….
DUA MACAM HIDAYAH
Hidayah itu ada dua macam: hidayah berupa keterangan (hidayatul irsyad wal bayan) dan hidayah berupa pertolongan (hidayatut taufiq wal ilham). Kedua macam hidayah ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang bertakwa. Adapun selain mereka hanya mendapatkan hidayatul bayan saja. Artinya mereka tidak mendapatkan taufiq dari Allah untuk mengamalkan ilmu dan petunjuk yang sampai kepada dirinya. Padahal, hidayatul bayan tanpa disertai taufiq untuk beramal bukanlah petunjuk yang hakiki dan sempurna.
Maka wajarlah jika Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Seorang ‘alim (orang yang berilmu) itu masih dianggap jahil (bodoh) selama dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya maka barulah dia menjadi seorang yang benar-benar ‘alim.”
Adapun ciri orang yang mendapatkan hidayah atau petunjuk dan bimbingan Allah adalah sebagai berikut :
1. Merasakan kemudahan dalam beramal saleh.
Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal saleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah-Nya akan merasa malas dalam beramal saleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat. Allah swt. berfirman:
نْ                  •            
Artinya “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al An’am 6: 125)
Maksud ayat, Dia melapangkan dadanya untuk Islam yaitu mereka yang mendapatkan hidayah akan merasa mudah melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, dadanya lapang tanpa beban. Sedangkan yang dimaksud niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit yaitu mereka yang tidak mendapatkan hidayah akan merasa malas dalam beramal saleh karena dadanya merasa sesak saat melaksanakan aturan-aturan Allah swt.

2. Merasakan kerinduan kepada Allah
Orang yang mendapatkan hidayah, setiap relung hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah swt. Jika nama Allah swt. disebut, akan bergetar hatinya; kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat sebagai ekspresi syukur atas nikmat yang diterimanya.
                                     
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.” (Q.S. Al Anfal 8: 2-4)
berkenaan dangan ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Anas bin Malik dan Abi Said Al khudri, bahwa Rasulullah SAW. bersada:
artinya: Akan di keluarkan dari neraka barangsiapa terdapat dalan hatinya walaupun seberat semut iman.
hadis di atas menunjukkan bahwa iman itu dapat bertambah dan dapat pula berkurang. sebagaimana firman Allah dalam surat ” Al-Fath”
Artinya: Supaya keimanan mereka bertambah di sambing keimanan mereka yang telah ada.

3. Konsisten atau Istiqamah
Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut,
.............         
Artinya : “ ... Barangsiapa yang berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Ali Imran 3: 101).
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia konsisten melakukannya”
4. Bersemangat dalam mempelajari ajaran agama
Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus dipahami, bukan sekadar diyakini. Rasulullah saw. bersabda, ”Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan orang tersebut dalam agama”.
Yang dimaksud dengan Dia faqihkan orang tersebut dalam agama yaitu orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.
5. Sabar menghadapi berbagai ujian
Allah swt. memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal.
            
Artinya : “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS. Al Mulk 67 : 2)
Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang artinya,
Artinya : “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al Baqarah 2: 155-157)
Pada akhir ayat di atas tertulis dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ini merupakan pengunci ayat yang menegaskan bahwa orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk atau hidayah-Nya. Itulah lima ciri penting orang yang mendapatkan hidayah dan bimbingan Allah swt. Semoga Allah swt. memberikan lima hal ini pada kita.
Amin. Wallahu A’lam.ya.” (H.R. Baihaqi) ”.
Sekian dari kami semuga kita semua termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah SWT. dan mendapatkan syafaat dari baginda Rasulullah SAW. kelak di hari kiamat amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar